Bismillahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋
Alhamdulillah 2 minggu terakhir menjadi hari-hari yang begitu padat, aku sudah menyelesaikan review materi IIP tentang Piramida IP. Meskipun cukup lelah karena 'kejar-kejaran' dengan segudang pekerjaan rumah + deadline yang lagi banyak banget, tapi aku ingin membuktikan bahwa aku juga bersungguh-sungguh mau belajar di sini. Yuk yuk semangat!
Materi tentang Piramida IP ini disampaikan oleh sahabat widyaiswara IIP bernama mba Farida Ariyani. Beliau menjelaskan tentang makna dari adanya 2 Piramida yang saling berhubungan dalam IP. Seperti ini bentuknya.
Gambar: Piramida IP yang dicetuskan oleh bapak Dodik Maryanto, inisiator IP.
Namanya piramida, pasti memiliki ujung sebagai puncak (muara) teratas. Jika diibaratkan, maka setiap piramida tersebut memiliki muara yang menjadi tujuan utama. Tapi jika dilihat secara seksama, dua piramida tersebut menyerupai jam pasir lho, di mana semua muaranya berada di tengah (titik merah). Hal ini menunjukkan bahwa piramida atas dan piramida bawah itu berkesinambungan, sama-sama saling menopang, jadi gak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Menurut mba Farida, piramida atas menunjukkan modal utama sebagai ibu, yakni untuk menguatkan kapasitas, value dan karakter yang akan membangun kepercayaan diri sebagai ibu. Istilahnya capacity building system. Nah ternyata hal ini masuk lho dalam perkuliahan di IIP. Tahapannya ada pada jenjang perkuliahan Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. MasyaAllah, aku jadi nda sabar mau belajar 😍
Untuk piramida bawah, menunjukkan penguatan jiwa dalam berkomunitas yang siap bergerak ke ranah publik untuk meluaskan jaringan. IStilahnya community building system. Nah tentang penguatan jiwa berkomunitas ini ada juga perkuliahannya yaitu dijenjang Bunda Produktif dan Bunda Shalihah.
Dua piramida yang saling berkesinambungan ini, sebenarnya muaranya itu cuma satu yaitu menjadikan akhlak mulia sebagai misi utama seorang manusia di muka bumi. Untuk mencapai misi utama sebagai manusia yang berakhlak mulia, maka sangat perlu untuk mengkristalkan (memadatkan, membekukan) misi utama tersebut, agar nantinya gak goyah, gak bingung cari-cari apa sih tujuan kita sebagai manusia. Oleh karenanya bentuk dari mengkristalisasi misi utama ini adalah dengan cara mengetahui core value IP (5B) dan diperkuat dengan karakter moral IP.
***
Apa Komunitas Ini Untukku?
Berbicara soal komunitas IP, pertanyaan yang terbersit setelah menjalani serangkaian misi ke misi adalah mencari tahu apakah sebenarnya aku ini berada pada komunitas yang tepat di sini?
Nah aku coba mencari jawaban itu sendiri dengan menggali informasi terlebih dahulu tentang seluk-beluk kegiatan yang ada di IP. Aku mengawalinya dengan membaca modul tentang Peradaban Baru Ibu Profesional 2021 dan Code of Condust yang kudapatkan dari tahapan awal ketika masuk IP tahun lalu, yaitu di Foundation 11. Ini menjadi salah satu peganganku untuk menelisik pengetahuan tentang IP yang membuat perubahan mindset menjadi seorang ibu.
Masih belum lengkap rasanya ya jika kita hanya mencari tahu soal IP hanya dari modul saja. Masih perlu cari tahu lebih dalam. Alhamdulillah program yang dilakukan oleh tim Matrikulasi #10 ini sudah men-setting jadwal agar kami para mahasiswa baru, bisa mendapatkan info leih dalam tentang pengalaman dari para kakak kelas di IIP. Seperti halnya anak-anak, belajar dari pengalaman adalah sebuah ilmu yang juga mahal harganya.
Kemarin kami melakukan diskusi melalui WA Grup Hima Matrikulasi 10 Regional Bogor. Alhamdulillah gayung bersambut. Beberapa perwakilan kakak mahasiswa datang memberikan pengalaman dan pencerahannya. Insight versiku dari diskusi yang telah dilakukan adalah
- Perjalanan belajar di IIP itu seru, gamifikasinya beda-beda setiap batch.
- Belajar di komunitas ini merupakan perjalanan menyelami diri sendiri, juga belajar bekerja sama dengan teman yang satu passion dengan kita.
- Segala hal yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan diri kita.
- Pembelajaran bertingkat dari yang basic sampai advance, dan semua level perkuliahan memiliki kesinambungan.
- Bunda Sayang adalah tahapan observasi anak dan segala hal tentang keluarga, sebagai kewajiban kita para ibu di keluarga (harus ditunaikan lebih dulu).
- Bunda Cekatan adalah tahapan observasi diri sendiri (menemukan minat bakat yang akan membanu menentukan aktivitas produktif kita).
- Bunda Produkif adalah tahapan menjalankan misi yang sejalan dengan minat bakat sesuai dengan karakter diri.
- Bunda Shalihah adalah tahapan menganalisa masalah apa yang saat ini sedang kita hadapi, mencari tahu akar masalahnya, dan mencari solusi terhadap masalah tsb.
MasyaAllah, kompleks sekali ya belajar di sini. Sepertinya menurutku dan insyaAllah, saat ini aku berada di tempat yang tepat. Sesuai dengan niatku sejak awal bahwa aku ikut komunitas ini bukan hanya sekedar ingin belajar. Tapi ada niat yang kuat untuk memperbaiki diri agar bisa membawa kebaikan pada keluarga, memperbaiki kesalahan-kesalahan menjadi seorang anak, istri & ibu.
***
Visi Misi Diri dan Keluarga
Setelah banyak berdiskusi dengan kakak kelas IIP, akhirnya saya menemukan satu benang merah yang menjadi garis besar dengan peta misi diri dan keluargaku saat ini. Seperti yang sudah dijelaskan dipostingan sebelumnya tentang visi hidupku (bisa dilihat di sini).
Aku memiliki visi hidup sebagai desainer juga pendamping yang taat dan berintelektual. Hal ini sejalan dengan keluargaku yang diberi nama Ginger Crown Family dengan slogan Keluarga Mahkota Intelektual.
Ginger Crown Family adalah keluarga yang memiliki harapan menjadi pemimpin para mukminin, yang sukses dan berjaya di dunia dan di akhirat, dan senantiasa berusaha melakukan sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka aku yang menginginkan menjadi desainer memang adalah passion-ku, menjadi pendamping yang berintelektual adalah kebutuhanku sebagai istri juga ibu dalam keluarga, dan menjadi taat adalah sebuah kewajiban sebagai hamba.Jika hal ini dikaitkan dengan IP, maka seperti ini peta misiku di Institut
Lagi-lagi aku akan berucap bahwa perjalananku di IIP ini masih sangat panjang. Maka hanya memohon pertolongan Allah-lah sebagai usaha paling utama. Semoga Allah subhanahu wata'ala mudahkan dan ridhoi perjalanan belajarku ini, aamiin.
Pilihan menjadi ibu adalah bukan keterpaksaan, tapi merupakan suatu kebahagiaan - Farida Ariyani
Temukan strong why belajar, agar kita bisa lebih kuat lagi mendaki puncak pembelajaran, dan
Jangan pernah menyerah. Teruslah melangkah. Biarkan rasa lelah itu kewalahan mengikuti jejak langkah kita - Septi Peni Wulandani
Comments
Post a Comment