Skip to main content

Free All Side

Waktunya liburaaaan. Yeaay! 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋

Pas banget dipertengahan tahun, waktunya anak sekolah liburan. Tapi, kayaknya belum berlaku untuk diriku. Maklum, anakku kan belum sekolah hehehehe..

Di musim liburan kayak gini seru sekali belajar dengan teman-teman di Institut Ibu Profesional lagi. Setelah minggu yang lalu mengalirkan rasa bahagia berjelajah, rasanya semangat semakin menggelora menuju akhir penjelajahan. 

Alhamdulillah api semangat sedang membara di hati, tapi qadarullah wa maa syaa a fa'ala suamiku sakit dan berujung harus di opname. Syafakallah, laa ba'sa thohurun insyaallah. Jadi di misi ini aku belum bisa mengerjakan tugas tepat waktu, karena harus menemani suami di Rumah Sakit. Meskipun begitu, aku saat ini tetap harus menyelesaikan misiku di zona ini. Berat rasanya, tapi aku yakin ada Allah yang akan menolongku menyelesaikannya, satu caraNya Allah menolongku adalah dengan diizinkannya aku mengajukan dispensasi kerjakan misi ini meskipun agak telat. Biidznillah, alhamdulillah. 

Pekan ini kami para mahasiswa matrikulasi belajar tentang free all side bersama sahabat widya iswara mba Yayan Nurlian dari Pontianak. Mba Yayan memaparkan materi berdaging yang memang sedang kutunggu-tunggu. MasyaAllah..

Dulu sebelum ikut IP, aku pernah mengikuti satu webinar tentang produktivitas. Aku yang memang terkendala dan agak bermasalah soal manajemen waktu, jadi sangat menunggu materi ini. Seperti cerita dipostingan sebelumnya, awal-awal menjadi ibu rumah tangga aku masih jetlag, aku merasa belum maksimal menjalani peran dan juga aku masih menginginkan impian-impianku tercapai. Tapi gimana ya caranya impianku tercapai padahal aku seorang ibu rumah tangga yang bekerja diranah domestik? 

Alhamdulillah saat ikut webinar itu, aku dikenalkan dengan 4 kuadran aktivitas untuk mengkategorikan aktivitas produktif, yang juga ternyata kembali dikenalkan lagi dan diulik lebih dalam oleh mba Yayan kemarin.

Free all side

Free all side di sini maksudnya adalah bebas menemukan kebahagian dari berbagai sisi yang ada dalam diri, untuk berkarya dalam bentuk apapun, atau bisa juga kita sebut dengan karya produktif.

Awalnya aku beranggapan bahwa sebuah karya adalah sesuatu yang harus menghasilkan suatu produk yang bisa dinilai dengan uang. Tapi ternyata pandanganku itu salah. Jadi karya merupakan sesuatu yang bisa kita hasilkan dari diri kita sendiri, yang hasil karya tersebut bisa berupa fisik/non fisik, baik yang bisa dinilai dengan uang ataupun tidak. Dan karya produktif itu sendiri merupakan suatu ciptaan yang mampu menghasilkan dan memberikan manfaat untuk pribadi, keluarga, maupun masyarakat.

Salah satu contoh hasil karya produktif yang tidak dinilai dengan uang adalah kita memasak untuk keluarga, maka hasil karya itu adalah berupa makanan yang bisa disantap keluarga. Atau bisa juga berkarya dengan bebenah, maka hasil karyanya berupa rumah yang rapi & bersih. MasyaAllah.. sekecil dan seremeh itu ternyata sebuah karya juga ya.

I'm not perfect, but I'm very special and limited edition - Talent Mapping Abah Rama

Manusia memang unik. Manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Tapi setiap manusia adalah spesial dan memiliki kemampuannya masing-masing. Jadi pada dasarnya, setiap perempuan juga unik & bisa produktif, karena masing-masing kita memiliki potensinya sendiri untuk menjadi produktif. Seperti yang bu Septi Peni Wulandani bilang

Perempuan produktif itu adalah perempuan yang mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada pada dirinya sehingga menghasilkan manfaat bagi diri dan lingkungan sekitarnya.

Lalu, jadi muncul deh satu pertanyaan lagi, emang kenapa sih kita harus berkarya? Perlu bangetkah kita berkarya?

Jawabannya adalah sangat perlu, karena

1. Berkarya adalah salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, karena kita adalah makhluk ciptaanNya yang sudah dibekali berbagai macam kemampuan. Sehingga dengan kita membuat suatu karya, itu artinya kita telah menggunakan anugerah kemampuan yang telah diberikan oleh Allah.

Ya Allah, terima kasih atas segala kemampuan pada diriku yang telah Engkau berikan padaku. Aku memanfaatkan kemampuanku untuk membuat karya versi diriku, semoga Engkau ridho atas apa yang aku manfaatkan ini. Aamiin.

2. Dengan berkarya, maka kita juga bisa mengoptimalkan potensi diri. Nyambung dengan poin syukur tadi, dengan karunia yang Allah berikan, sangat sayang rasanya jika kita tidak mengoptimalkannya. Bisa jadi, kelak di akhirat nanti kita akan ditanya pertanggungjawaban atas potensi-potensi yang kita miliki tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Bukanbya nambah pahala, malah jadi berdosa, astaghfirullaah. Jadi sekarang aku berpikir untuk terus mengolah & mengoptimalkan potensi diri dan diniatkan sebagai ibadah, agar kelak Allah menilai apa yang kukerjakan juga sebagai amal baik.

3. Kita akhirnya semakin sadar bahwa dengan potensi yang kita punya jika dioptimalkan dengan baik, maka karya yang tercipta akan memberikan manfaat untuk orang disekitar kita. Bukankah menjadi ladang pahala bahwa apa yang kita hasilkan bisa bermanfaat untuk orang lain?

4. Selain karya yang dihasilkan bisa menjadi manfaat untuk orang lain, wujud karya yang sudah dihasilkan juga bisa menjadi ajang evaluasi hasil belajar. Apakah karya kita sudah baik ataukah perlu diperbaiki. Ya jangan jauh-jauh contohnya kayak masak aja, produk yang dihasilkan berupa makanan. Kalo hasil masakan kita gak enak, maka kita akan secara langsung melakukan evaluasi diri apa saja tahapan masak atau bahan-bahan masakan yang kurang, agar nantinya hasil masakan menjadi lebih enak dari sebelumnya. 

5. Selain dari evaluasi, karya yang kita buat juga bisa menjadi salah satu rekam jejak atas perjalanan belajar kita. Mungkin butuh beratus-ratus kali kita mencoba membuat karya dan selalu gagal, tapi dari kegagalan itu akan menjadi memori indah atas keberhasilan karya saat ini.

"Oh iya ya, dulu aku pernah gagal begini, dan begini. Tapi setelah melalui beberapa kegagalan, akhirnya berhasil juga".

6. Berkarya juga bisa menjadi sebuah investasi. Investasi yang seperti apa? Investasi yang bsa menjadi portofolio diri, bahwa kita pernah lho buat ini, ini, ini dan berhasil membuat karya ini.

***

Seperti yang sudah kutulis di atas, bahwa kita bisa menemukan kebahagiaan diri dalam menciptakan sebuah karya. Karena dengan membuat karya yang bahagia, kita akan menjadi jauh lebih bahagia dari sebelumnya, lebih bersemangat dalam membuatnya dan akan berbinar dengan karya tersebut. Lalu pertanyaan berikutnya, bagaimana caranya kita tahu bahwa karya tersebut bisa membuat kita bahagia?

Caranya adalah dengan mengenali potensi diri kita terlebih dahulu. Lagi lagi, kita harus kenal dengan diri kita. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan aktivitas yang kita suka dan kita bisa melalui kuadran berikut:

Dan aku mulai coba membreakdown dan mengkategorikan aktivitas-aktivitas harian yang kusuka & kubisa, dan inilah kuadran yang terbentuk:

Nah dari kuadran itu, ada satu kuadran 'suka & bisa' yang bisa kita ulik lebih dalam lagi, agar kita lebih tahu aktivitas itu termasuk pada kategori 4E

1. Enjoy (aktivitas yang membuat kita berbinar dan bersemangat dalam mengerjakannya)

2. Easy (aktivitas yang ada tantangannya tapi dapat dengan mufah kita menyelesaikannya)

3. Excellent (aktivitas yang sangat kita nikmati, yang muncul motivasi internal ketika mengerjakannya, selalu ingin menambah jam terbang, dan hasil karya yang kita buat selalu bagus) 

4. Earn (aktivitas yang selalu menghasilkan karya yang bisa dibagikan pada orang lain, dan konsisten kita hasilkan)

Maka aktivitas bisa & suka versiku yang bisa aku optimalkan sesuai dengan potensiku, jika dibuat dalam kategori 4E akan seperti ini:

Memang tantangan di zaman sekarang ini adalah karena kita dihadapkan pada era digital. Maka cara berkarya pada era ini adalah 

  • Berani memulai & mencoba
  • Pandai lihat peluang 
  • Meningkatkan keahlian/keterampilan
  • Mampu menghadirkan solusi dari sebuah tantangan
  • Suka belanja ide & gagasab
  • Inovatif
  • Mampu mengikuti perkembangan teknologi

Di titik ini aku jadi semakin angguk-anggukan kepala. Ternyata memang betul setiap orang punya potensinya masing-masing. Bisa saja kita belajar hal yang sama, tapi hasil akhir dan penerimaan pembelajaran akan jauh berbeda ditiap orangnya.

Aku juga semakin menyadari, aku memiliki banyak potensi diri yang memang perlu kupelajari dan kudalami lagi. Maka akupun berpikir bahwa dari karya-karya yang sudah kubuat selama ini alhamdulillah sudah tepat dan sesuai untuk diriku.

Setelah ini aku mestinya tak boleh lagi merasa ciut, minder atau insecrure, karena sebenarnya selama ini aku sudah banyak membuat karya fisik dan non fisik. Maka kedepannya, aku akan dan harus lebih semangat lagi untuk menggali potensi diriku dalam membuat karya, agar mimpi-mimpiku tercapai meskipun aku hanya seorang ibu rumah tangga.

Karya-karya yang sudah dan akan kubuat lagi diantaranya adalah 

- Membuat karya masakan, baking dengan berbagai macam resep baru di rumah. Harapannya nanti bisa dinikmati oleh suami dan anakku. Selama ini mereka sangat happy ketika aku menghasilkan karya berupa masakan, apalagi masakan Nusantara. Bahkan suamiku sering menyebutkan "Rumah Makan Bu Hj. Shofie" 😂😂 padahal, aku menjadi Hajah juga belum, dan belum punya rumah makan juga. Tapi aku selalu bilang, ini akan jadi doa, semoga Allah kabulkan aku menjadi Hajah dan punya rumah makan, aamiin.

- Selain itu aku juga sudah memulai dan mencoba berkarya berupa fisik yang kubagikan & kujual ke lingkungan luar rumah, contohnya menulis buku. Memang hanya sedikit peminatnya, tapi aku yakin bahwa karya itu akan abadi selamanya, maka aku akan tetap mencobanya. 

Contoh karya yang kubuat ditahun 2021 adalah tulisan isengku berwujud 3 buku antologi. Sedikit cerita bahwa awalnya aku iseng ikut menulis buku, karena aku menganggap diriku belum mampu. Kemudian aku pernah ikut webinar dari Schole Fitrah yang mendatangkan teh Shanty Dewi Arifin (inisiator KLIP) sebagai pembicara. Teh Shanty banyak memberikan semangat dan ilmu soal kepenulisan, terlebih lagi aku juga diberi tahu bahwa menulis adalah salah satu cara untuk healing. Aku jadi mau mencoba untuk menulis karena saat itu aku sedang dalam keadaan trauma kehilangan ayahku. Kala itu aku berharap 'sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui', sekalian healing syukur-syukur punya karya. Alhamdulillah biidznillah, karyaku berupa 3 buku antologi, terbit:

Antologi pertama, bersama Ahlan Ramadhan

Antologi kedua, bersama Nulisyuk batch 100

Antologi ketiga, bersama Aksara bersama batch 17

Aku merasa sangat senang ketika hasil karya berupa fisik ini bisa kupegang. Dan aku semakin percaya bahwa aku mampu membuat karya berupa tulisan-tulisan lagi dihari esok. Semoga bisa terealisasikan lagi ya.

- Karya berikutnya adalah jurnaling. Ada dua kegiatan jurnaling yang sampai saat ini konsisten kubuat, yaitu Jurnal Kegiatan Anak. Karya ini juga kubuat berawal dari sebuah kewajiban karena mengikuti satu kelas online, dan akhirnya berujung pada iseng-iseng diposting di medsos.

Kompilasi jurnaling yang diposting di instagram

Aku tak menyangka, ternyata karya yang kubuat ini mendapatkan feedback sangat baik dari teman-teman. Mereka selalu bilang merasa terinspirasi cara bermain dan juga terinspirasi caraku menulis jurnal. Makanya banyak juga teman-teman yang DM tanya kapan aku posting lagi, ada yang izin meng-copy-paste kegiatan + penulisan jurnalnya, bahkan ada juga yang minta diajari untuk membuat template jurnalnya. MasyaAllah tabarakallah. Semoga nanti aku bisa memfasilitasi orang-orang untuk membuatkan jurnal yang bisa disebar secara gratis ya di sosmed, ini mimpiku banget.

- Yang tak disangka juga adalah karyaku berupa design grafis digital yang masih jauh dari sempurna. 


Dua buah flyer yang dibuat dibulan Juni 2022

Padahal karya-karya cuma bermodal membantu TK ibuku, membantu saudara, membantu komunitasku, ternyata dapat feedback yang juga luar biasa, MasyaAllah. Memang sejak dulu aku sangat senang sekali membuat desain flyer/brosur, tapi memang belum mahir karena aku ini belajar photoshop, corel, ibis paint bahkan canva secara otodidak via youtube dan google. Tapi sedari dulu dengan niatan membantu tanpa dibayar, aku sangat happy ketika orang lain mengapresiasi hasil karyaku ini. Dan saat ini yang ingin sekali kucoba adalah membuat gambar/ilustrasi digital, karena aku juga punya mimpi ingin menjadi penulis + ilustrator buku anak. 

Semoga denganku memetakan aktivitas yang kubisa & kusuka, aku jadi lebih mengenal potensi diriku. Dan semoga Allah kabulkan mimpi-mimpiku. Aamiin.

-------

Foto & desain: @sayyidah_shofie 

#Zona4 #Misi8 #SiapBerkarya #PenjelajahanSamuderaAmarta #Matrikulasi10 #InstitutIbuProfesional #IbuProfesionalForIndonesia #ip4id2022 #womenincooLABoration

#journalmsy #terassayyi

Comments

Popular posts from this blog

Bekal Menuju Belajar Yang Bahagia

  Bismillah.. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Hari ini saya akan menceritakan tentang bekal perjalanan yang akan siapkan sebelum mengikuti kegiatan belajar di Matrikulasi Batch 10 - Institut Ibu Profesional (IIP). Senin lalu, tepatnya 9 Mei 2022, telah diadakan Jelajah Zona atau pemaparan materi oleh salah satu Widya Iswara IIP, yaitu mba Dyas Purnamasari dari IP Depok, tentang Bahagia Belajar dan Critical Thinking . Kenapa sih, belajar aja harus bahagia? Pertanyaan ini muncul ketika akan memulai pembelajaran di Matrikulasi ini. Yap, dari materi yang disampaikan, akhirnya saya mendapatkan insight bahwa kita memang butuh suasana yang bahagia ketika belajar. Karena jika kita merasa bahagia, insyaallah ilmu yang kita dapat akan masuk dan meresap dalam diri. Harapannya ilmu yang telah kita pelajari akan bisa diamalkan (dipraktekkan) dan menjadi manfaat khususnya untuk diri sendiri, keluarga sebagai orang terdekat, dan orang lain di sekitar kita. Setelah mendengarkan mate...

Bahagia Berkarya

Bismillahirrahmaanirrahiim..  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Minggu ini adalah minggu yang cukup menegangkan untukku. Karena suami masih opname sejak Jum'at 1 Juli 2022, dan aku masih bolak-balik RS. Alhamdulillah biidznillah, aku bisa menyimak materi ke-9 di kelas Matrikulasi #10 ini. Meskipun telat, tapi setidaknya masih dihari yang sama aku menonton video rekamannya di FBG.  Tak disangka, misi kali ini menantang sekali. Pantesan grup matrikulasi setelah jam 10 pagi tiba-tiba mbrudul chatnya sampe ratusan, bahkan grup my bestie-pun nular brudulnya 😂  Sempat pusing juga awalnya, karena dihari Senin 4 Juli 2022 aku harus urus berkas untuk siap-siap bawa suami pulang dari RS. Alhamdulillah punya bestie yang baik semuanya, support dan selalu mendoakanku. Terima kasih bestie, you are the best ❤ *** Jadi dimisi ke-9 ini tuh gak ada materi, tapi justru kami para mahasiswi ditantang untuk merealisasikan rencana karya yang sudah dibuat di misi-8 kemarin. Wow! ...