Skip to main content

Bekal Menuju Belajar Yang Bahagia

 

Bismillah..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋

Hari ini saya akan menceritakan tentang bekal perjalanan yang akan siapkan sebelum mengikuti kegiatan belajar di Matrikulasi Batch 10 - Institut Ibu Profesional (IIP).

Senin lalu, tepatnya 9 Mei 2022, telah diadakan Jelajah Zona atau pemaparan materi oleh salah satu Widya Iswara IIP, yaitu mba Dyas Purnamasari dari IP Depok, tentang Bahagia Belajar dan Critical Thinking.

Kenapa sih, belajar aja harus bahagia? Pertanyaan ini muncul ketika akan memulai pembelajaran di Matrikulasi ini.

Yap, dari materi yang disampaikan, akhirnya saya mendapatkan insight bahwa kita memang butuh suasana yang bahagia ketika belajar. Karena jika kita merasa bahagia, insyaallah ilmu yang kita dapat akan masuk dan meresap dalam diri. Harapannya ilmu yang telah kita pelajari akan bisa diamalkan (dipraktekkan) dan menjadi manfaat khususnya untuk diri sendiri, keluarga sebagai orang terdekat, dan orang lain di sekitar kita.

Setelah mendengarkan materi secara untuh, saya juga jadi tau bahwa hal yang paling utama jika kita ingin merasa bahagia adalah kita perlu mengenali dulu diri kita sendiri. Ini seolah membukakan mata hati ya, bahwa segala hal sebenarnya kuncinya itu ada pada diri kita. 

Diri kita dulu yang bergerak, baru pikirkan orang lain. Perbaiki diri dulu, baru perbaiki orang lain. Bahagiakan diri dulu, baru bahagiakan orang lain.

Mba Dyas juga mengatakan bahwa bahagia itu bisa diciptakan dan bisa menular. Pakem menciptakan bahagia pada diri juga berhubungan dengan critical thinking, yang cara memunculkannya dengan menganalisa 3B. 

Nah dalam dalam rangka mempersiapkan kegiatan pembelajaran di Matrikulasi IIP ini, saya mulai menelisik apa saja sih perbekalan yang harus dibawa untuk menuju belajar yang bahagia? 

Hhmmm menurut saya, perbekalan yang harus ada menuju belajar yang bahagia adalah

1. Niat 

Niat ini adalah hal yang paling utama, karena segala hal memang ditentukan dari niatnya. 

Seperti dibuku coret-coretan, saya tuliskan ulang di sini bahwa saya mau belajar di IIP ini bukan hanya sekedar ingin belajar. Tapi ada niat yang kuat untuk memperbaiki diri agar bisa membawa kebaikan pada keluarga, memperbaiki kesalahan-kesalahan menjadi seorang anak, istri & ibu. Semoga Allah ridhoi jalan yang ditempuh ini. Aamiin

Untuk menilai kesungguhan apakah niat ini adalah bekal yang penting, saya coba uraikan analisisnya bahwa

- Benar bahwa niat ini sejalan dengan niat awal saya gabung di IP.

- Baik, insyaallah biidznilah, niat ini membawa kebaikan utamanya untuk diri, kemudian membawa kebaikan untuk suami & anak, juga keluarga. 

- Bermanfaat, insyaallah biidznillah, apa yang ditempuh ini bermanfaat untuk diriku & keluargaku.


2. Komitmen

Karena sejak awal saya memaksakan diri memulai tahapan belajar di sini, maka apa yg sudah saya mulai haruslah dijalani dengan maksimal dan harus saya akhiri hingga tahap akhir. Ini adalah salah satu komitmen yang harus dipegang erat hingga akhir pembelajaran nanti.

Untuk menilai apakah komitmen ini adalah bekal yang penting, saya coba uraikan juga bahwa

- Benar bahwa komitmen ini benar-benar saya buat, karena saya mencoba memaksakan diri belajar agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

- Baik, komitmen ini dibuat insyaallah baik untuk diriku sendiri agar bisa bertanggungjawab atas apa yang sudah diniatkan sejak awal.

- Bermanfaat, insyaallah komitmen ini bermanfaat untuk diriku sendiri. Jika komitmen ini dipegang terus, insyaallah saya akan bisa melalui jenjang pendidikan di IIP dengan baik.


3. Minta pertolongan Allah

Meskipun dalam perjalanannya nanti sudah pasti akan up and down, harus selalu ingat bahwa kita ini adalah manusia kerdil, gak punya kemampuan apa-apa. Maka salah satu jalan untuk tetap bertahan dan semangat menjalani tahapan belajar di sini adalah meminta pertolongan Allah. Saya sadar bahwa perjalanan ini ga akan mudah, banyak tantangannya. Jadi hanya Allah Yang MahaKuat yang akan menguatkan saya menjalani semuanya. 

Kembali saya menilai apakah meminta pertolongan Allah ini adalah bekal yang penting, saya coba uraikan analisisnya lagi bahwa

- Sangat benar, bahwa kita sepatutnya hanya meminta pertolongan pada Allah. Saya tahu, perjalanan belajar di IIP begitu panjang dan mungkin akan sangat melelahkan. Maka hanya Allah-lah satu satunya penolong.

- Sangat baik, karena meminta pertolongan Allah menunjukkan bahwa kita ini hanya seorang hamba yang gak punya kemampuan apa-apa. Kita memang butuh pertolongan-Nya.

- Sangat bermanfaat, karena dengan pertolongan Allah, atas kuasa dan izin dari-Nya, saya bisa ada ditahap matrikulasi ini. Insyaallah dengan kuasa-Nya pula saya bisa melewati rintangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.


4. Manajemen Waktu

Ini sebenernya PR banget, karena manajemen waktuku belum baik. Tapi saya yakin, akan ada banyak kebaikan jika saya mencoba me-manage waktu. Saya memang butuh sedikit tekanan agar bisa memaksakan diri berbuat sesuatu. Semoga semua yang direncanakan soal waktu belajar, bisa berjalan dengan baik, dan saya bisa hadir tepat waktu ketika para Widya Iswara memaparkan materi. Aamiin. 

Kembali saya menilai apakah manajemen waktu ini adalah bekal yang penting, saya coba uraikan bahwa

- Benar banget kalo manajemen waktu ini adalah bekal yang akan membuat saya lebih disiplin menjalani hari-hari terutama saat belajar.

- Baik, tentu sangat baik jika saya me-manage waktu dengan baik, akan ada banyak hal yang bisa dilakukan sambil membersamai anak + suami di rumah.

- Bermanfaat, tentu sangat bermanfaat karena dengan waktu yang ter-manage dengan baik, maka saya bisa lebih produktif dalam segala hal, bisa mengambil banyak peran dan bisa membersamai anak dan suami dengan maksimal. 


5. Tools

Karena saya suka dengan hal yang berwarna-warni, jadi tools seperti stabilo, pulpen warna-warni & buku tulis jadi amunisi utama. Aplikasi Ibis Paint-X yang turut membantu saya untuk membuat cover penulisan jurnal, dan tentunya kopi dingin yang bikin happy. Hehehe.

Kembali saya menilai apakah tools ini adalah bekal yang penting, saya coba analisis lagi bahwa

- Benar, karena tools ini sangat dibutuhkan ketika saya belajar. Berhubung saya tergolong orang yang belajar secara visual, jadi tulisan harus menarik pandangan mata.

- Baik untuk saya, karena dengan tools ini, saya bisa lebih mengingat apa yang sudah saya tuliskan.

- Bermanfaat, karena tools ini bermanfaat bagi saya untuk membuat tulisan menjadi menarik sehingga memudahkan saya mengingat apa yang telah dituliskan.


6. Jangan pesimis, turunkan ekspektasi, turunkan perfeksionis pada diri

Jalanin aja dulu, kerjain aja dulu, gak mesti sempurna yang penting kita berusaha melakukannya dengan baik.

Kembali saya menilai apakah poin ini adalah bekal yang penting, saya coba uraikan lagi bahwa

- Benar bahwa menurunkan ekspektasi, perfeksionis diri dan tidak pesimis akan membuat hati jauh lebih tenang. Ingat bahwa pertolongan Allah itu dekat.

- Sangat baik untuk manajemen hati & pikiran, agar tidak melulu overthinking perihal apapun yang tak sempurna, karena kesempurnaan sejatinya hanya milik Allah dan manusia tempatnya ketidaksempurnaan. 

- Bermanfaat karena jika saya menurunkan ekspektasi + perfeksionis, tidak pesimistis, hal ini akan memperlancar diri menerima keadaan dalam menjalani penjelajahan di IIP ini.


Itulah 6 poin bekal perjalanan versi saya menuju belajar dengan bahagia dalam pembelajaran di Matrikulasi IIP ini.

Tulisan ini dibuat semata-mata untuk mengingatkan diri ini jika suatu saat nanti ditengah jalan, niat & semangatnya melenceng. 

Semoga dengan melihat kembali bekal perjalanan ini, nantinya semangat itu akan kembali muncul lagi. Semoga apa yang menjadi bekal saat ini menjadi 'tameng' terhadap kegalauan hati saat belajar nanti.  

Semoga Allah mudahkan juga semua proses dalam perjalanan belajar bersama wanita-wanita hebat di Ibu Profesional. Semoga kita semua bisa belajar dengan bahagia, dan menularkan kebahagiaan kepada semua. Aamiin..


Semangaaattt !!!!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋


------------------

Foto & design: dokumen pribadi @sayyidah_shofie

#Zona1 #Misi2 #PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta #Matrikulasi10 #InstitutIbuProfesional #ibuprofesionforindonesia #ip4id2022 #womenincooLAboration

#journalmsy #terassayyi

Comments

Popular posts from this blog

Free All Side

Waktunya liburaaaan. Yeaay!  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Pas banget dipertengahan tahun, waktunya anak sekolah liburan. Tapi, kayaknya belum berlaku untuk diriku. Maklum, anakku kan belum sekolah hehehehe.. Di musim liburan kayak gini seru sekali belajar dengan teman-teman di Institut Ibu Profesional lagi. Setelah minggu yang lalu mengalirkan rasa bahagia berjelajah, rasanya semangat semakin menggelora menuju akhir penjelajahan.  Alhamdulillah api semangat sedang membara di hati, tapi qadarullah wa maa syaa a fa'ala suamiku sakit dan berujung harus di opname. Syafakallah, laa ba'sa thohurun insyaallah . Jadi di misi ini aku belum bisa mengerjakan tugas tepat waktu, karena harus menemani suami di Rumah Sakit.  Meskipun begitu, aku saat ini tetap harus menyelesaikan misiku di zona ini. Berat rasanya, tapi aku yakin ada Allah yang akan menolongku menyelesaikannya, satu caraNya Allah menolongku adalah dengan diizinkannya aku mengajukan dispensasi kerjakan ...

Bahagia Berkarya

Bismillahirrahmaanirrahiim..  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Minggu ini adalah minggu yang cukup menegangkan untukku. Karena suami masih opname sejak Jum'at 1 Juli 2022, dan aku masih bolak-balik RS. Alhamdulillah biidznillah, aku bisa menyimak materi ke-9 di kelas Matrikulasi #10 ini. Meskipun telat, tapi setidaknya masih dihari yang sama aku menonton video rekamannya di FBG.  Tak disangka, misi kali ini menantang sekali. Pantesan grup matrikulasi setelah jam 10 pagi tiba-tiba mbrudul chatnya sampe ratusan, bahkan grup my bestie-pun nular brudulnya 😂  Sempat pusing juga awalnya, karena dihari Senin 4 Juli 2022 aku harus urus berkas untuk siap-siap bawa suami pulang dari RS. Alhamdulillah punya bestie yang baik semuanya, support dan selalu mendoakanku. Terima kasih bestie, you are the best ❤ *** Jadi dimisi ke-9 ini tuh gak ada materi, tapi justru kami para mahasiswi ditantang untuk merealisasikan rencana karya yang sudah dibuat di misi-8 kemarin. Wow! ...