Skip to main content

Ibu Rumah Tangga, Belajar Apa?

Bismillah..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋

Ngomongin soal ibu rumah tangga, dulu sebelum menikah seringkali terbersit dipikiran menjadi seorang ibu rumah tangga adalah hal yang dipandang sebelah mata. Kayaknya nggak keren, gitu. Apalagi stigma masyarakat 'seorang ibu itu hanya mengurusi urusan dapur, kamar, sumur' yang sampai sekarang masih tetap berkembang. 

Beberapa kali saya juga memberikan asumsi bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga itu membosankan banget, gak tau sesuatu yang lagi happening, gak bisa update tentang sesuatu dan gak bisa upgrade diri, karena tidak ada hal yang bisa dikembangkan ketika kita hanya berada di rumah saja. Oleh karenanya suatu hal yang 'aneh' ketika seorang ibu rumah tangga mempelajari tentang sesuatu.

Seiring berjalannya waktu, ketika saya menikah dan memiliki anak, ternyata pikiran tentang menjadi ibu rumah tanggapun berubah drastis. Menjadi seorang ibu ternyata sangatlah tidak mudah. Apalagi ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak, dan tidak ada jenjang pendidikan manapun yang mempelajari ilmu tentang kerumahtanggaan. Maka sudah selayak dan seharusnya seorang ibu itu belajar untuk mendapatkan ilmu. Jika tidak, mau mengasuh dan mendidik anak-anaknya seperti apa nanti? Jlebb.


Merdeka Belajar

Seiring perkembangan zaman, apalagi kita sedang berada pada fase pandemik yang segala hal bisa diakses menggunakan gawai, belajar tentang segala sesuatu sangatlah mudah. Kita mau mencari apa? Tinggal buka internet. Semua bisa kita dapatkan secara bebas kapan dan di mana saja, semudah kita membalikkan telapak tangan. Ini sangat memudahkan kita, khususnya para ibu rumah tangga, untuk mendapatkan ilmu yang lebih luas lagi. Keleluasaan mendapatkan ilmu ini juga ternyata ada kaitannya dengan merdeka belajar lho, hal ini disampaikan pada senin lalu oleh mba Lulu binti Maslukanah.

Merdeka itu artinya bebas tanpa tuntutan, sedangkan belajar adalah usaha kita untuk memperoleh suatu kepandaian/ilmu untuk merubah tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman. Maka merdeka belajar artinya usaha kita untuk melakukan perubahan tingkah laku menjadi yang lebih baik secara bebas tanpa adanya tuntutan, namun tetap dalam koridor aturan. Aturan di sini adalah dengan menganalisa 3B yaitu baik, benar dan bermanfaat.

Cara dan gaya belajar setiap orang sudah pasti berbeda-beda. Apalagi bagi ibu rumah tangga yang hanya bekerja di ranah domestik. Ada yang memiliki waktu khusus untuk fokus mempelajari sesuatu, ada juga yang hanya sesempatnya saja karena sibuk membersamai anak, atau ada juga yang mempelajari sesuatu sesuai kebutuhannya. Itu semua adalah pilihan, yang terpenting di sini adalah kita sebagai ibu harus selalu ada keinginan untuk tetap belajar.

Menjadi seseorang yang merdeka belajar memang tidaklah mudah. Terlebih lagi semua informasi dalam genggaman sangat mudah sekali didapatkan. Terkadang saking banyaknya ilmu yang ada, kita ingin sekali mempelajari semuanya dalam satu waktu, tetapi sayangnya kebanyakan tak ada satupun ilmu yang bisa kita amalkan (praktekkan). Oleh karena itu ada beberapa poin penting yang harus diketahui agar kita bisa menjadi orang yang merdeka belajar, tentunya agar ilmu yang didapat bisa langsung diamalkan.

Seperti apa sih ciri orang yang merdeka belajar?

1. Berkembang sesuai jati diri. 

Setiap orang adalah unik, maka mencari ilmu yang tepat agar ilmu yang didapatkan bisa kita kembangkan sesuai dengan diri kita.

2. Tahu kebutuhan. 

Seringkali kita menginginkan banyak menyerap ilmu akibat banyaknya tawaran dari informasi yang didapatkan, tapi ternyata tidak semua ilmu tersebut kita butuhkan saat sekarang. Maka tahu kebutuhan akan ilmu apa yang dibutuhkan untuk kehidupan kita di saat ini adalah sebuah prioritas.

3. Mampu mempraktekkan dan menguasainya.

Poin ini juga penting lho karena ilmu yang sangat bebas kita dapatkan, bisa membuat kita terlalu banyak mendapatkan informasi, tapi tidak satupun bisa kita amalkan karena kita tidak menguasainya. Maka mencari ilmu yang sudah pasti akan kita kuasai dan praktekkan adalah hal yang utama.

4. Mencari ilmu sampai tuntas.

Ilmu saat ini begitu mudah didapatkan. Karena terlalu banyaknya ilmu yang kita pelajari, seringkali membuat kita sudah merasa berilmu pada banyak bidang, padahal kenyataannya tidak. Maka tuntaskan satu persatu ilmu yang dipelajari, agar kita mendapatkan ilmu secara penuh, utuh, dan meresap dalam diri. Kemudian dari ilmu yang kita pelajari itu dapat diamalkan.

5. Belajar tidak tergantung orang lain. 

Ini tantangan yang cukup sulit ya, tapi tetap usahakan belajar secara mandiri dan tetap on track. On track di sini adalah kita tetap dalam proses belajar dan tidak terpengaruh dengan mood orang lain.

6. Adaptif terhadap proses pembelajaran. 

Zaman cepat sekali berubah, perkembangan juga semakin lama semakin pesat. Maka sudah menjadi risiko bagi kita untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi, model atau cara pembelajaran. Tinggal diri kita yang menyesuaikan. Seperti dulu, mungkin kita belum familiar menggunakan zoom dan google meet. Tapi sekarang, karena keadaan yang mengharuskan kita menggunakan aplikasi tsb, akhirnya perlahan kita mulai belajar menggunakannya. 

7. Tidak saklek pada satu guru, satu ilmu dan satu cara belajar, karena ilmu yang sama bisa kita dapatkan pada sumber yang berbeda, waktu yang berbeda, dan cara belajar yang berbeda, maka  kapanpun di manapun dan dengan siapapun kita bisa mempelajari sesuatu.

***

Sudah tepat rasanya merdeka dalam belajar ini diwujudkan pada zaman sekarang. Namun menjadi pembelajar yang merdeka haruslah berkomitmen penuh pada tujuan. Pembelajar yang merdeka juga harus mampu menentukan strong why pembelajaran, tahu prioritas dan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Pun mampu merefleksikan pada diri, ketepatan cara belajarnya saat ini. 

Pada prosesnya, menjadi pembelajar yang merdeka memang tidaklah mudah. Maka ada beberapa kunci yang menjadi pakem untuk mewujudkan merdeka belajar, yaitu

1. Tentukan ilmu yang akan dipelajari 

2. Tentukan cara belajarnya (online/offline)

3. Tentukan sumber belajar

Lalu kita bisa melakukan analisis mandiri menggunakan prinsip 3B, dan membuat peta pembelajaran untuk memudahkan kita merefleksikan diri agar pembelajaran yang kita inginkan dapat tercapai.


Misi Peta Belajar Ibu Rumah Tangga

Sebagai ibu yang masih haus akan ilmu, sudah tepat rasanya merdeka dalam belajar ini diwujudkan. Berikut adalah peta belajar yang saya butuhkan saat ini sebagai ibu rumah tangga.


Ilmu yang akan dipelajari akan berbeda bagi setiap individu. Maka tentukan ilmu mana yang memang kita butuhkan terlebih dahulu sebagai prioritas pembelajaran, baru ilmu yang kita inginkan. 

Semoga peta belajar ini bisa menjadi acuan ketika nanti ke kedepannya tiba-tiba diri ini hilang arah, mulai mager dan semangat sedang menurun. 

Semoga tulisan ini bisa membantu para ibu rumah tangga yang masih kebingungan untuk mempelajari suatu ilmu. 

Semangat dan tetap bahagia ya!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋

-------------------

Foto & design: dokumen pribadi @sayyidah_shofie

#Zona2 #Misi3 #PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta #Matrtikulasi10 #InstitutIbuProfesional #IbuProfesionalForIndonesia #ip4id2022 #womenincooLABoration

#journalmsy #terassayyi

Comments

Popular posts from this blog

Free All Side

Waktunya liburaaaan. Yeaay!  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Pas banget dipertengahan tahun, waktunya anak sekolah liburan. Tapi, kayaknya belum berlaku untuk diriku. Maklum, anakku kan belum sekolah hehehehe.. Di musim liburan kayak gini seru sekali belajar dengan teman-teman di Institut Ibu Profesional lagi. Setelah minggu yang lalu mengalirkan rasa bahagia berjelajah, rasanya semangat semakin menggelora menuju akhir penjelajahan.  Alhamdulillah api semangat sedang membara di hati, tapi qadarullah wa maa syaa a fa'ala suamiku sakit dan berujung harus di opname. Syafakallah, laa ba'sa thohurun insyaallah . Jadi di misi ini aku belum bisa mengerjakan tugas tepat waktu, karena harus menemani suami di Rumah Sakit.  Meskipun begitu, aku saat ini tetap harus menyelesaikan misiku di zona ini. Berat rasanya, tapi aku yakin ada Allah yang akan menolongku menyelesaikannya, satu caraNya Allah menolongku adalah dengan diizinkannya aku mengajukan dispensasi kerjakan ...

Bekal Menuju Belajar Yang Bahagia

  Bismillah.. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Hari ini saya akan menceritakan tentang bekal perjalanan yang akan siapkan sebelum mengikuti kegiatan belajar di Matrikulasi Batch 10 - Institut Ibu Profesional (IIP). Senin lalu, tepatnya 9 Mei 2022, telah diadakan Jelajah Zona atau pemaparan materi oleh salah satu Widya Iswara IIP, yaitu mba Dyas Purnamasari dari IP Depok, tentang Bahagia Belajar dan Critical Thinking . Kenapa sih, belajar aja harus bahagia? Pertanyaan ini muncul ketika akan memulai pembelajaran di Matrikulasi ini. Yap, dari materi yang disampaikan, akhirnya saya mendapatkan insight bahwa kita memang butuh suasana yang bahagia ketika belajar. Karena jika kita merasa bahagia, insyaallah ilmu yang kita dapat akan masuk dan meresap dalam diri. Harapannya ilmu yang telah kita pelajari akan bisa diamalkan (dipraktekkan) dan menjadi manfaat khususnya untuk diri sendiri, keluarga sebagai orang terdekat, dan orang lain di sekitar kita. Setelah mendengarkan mate...

Bahagia Berkarya

Bismillahirrahmaanirrahiim..  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 👋 Minggu ini adalah minggu yang cukup menegangkan untukku. Karena suami masih opname sejak Jum'at 1 Juli 2022, dan aku masih bolak-balik RS. Alhamdulillah biidznillah, aku bisa menyimak materi ke-9 di kelas Matrikulasi #10 ini. Meskipun telat, tapi setidaknya masih dihari yang sama aku menonton video rekamannya di FBG.  Tak disangka, misi kali ini menantang sekali. Pantesan grup matrikulasi setelah jam 10 pagi tiba-tiba mbrudul chatnya sampe ratusan, bahkan grup my bestie-pun nular brudulnya 😂  Sempat pusing juga awalnya, karena dihari Senin 4 Juli 2022 aku harus urus berkas untuk siap-siap bawa suami pulang dari RS. Alhamdulillah punya bestie yang baik semuanya, support dan selalu mendoakanku. Terima kasih bestie, you are the best ❤ *** Jadi dimisi ke-9 ini tuh gak ada materi, tapi justru kami para mahasiswi ditantang untuk merealisasikan rencana karya yang sudah dibuat di misi-8 kemarin. Wow! ...